Pelatihan Manajemen Lembaga Keuangan Mikro



OJK Jateng DIY Regional 3 Semarang, 3 Desember 2024 – Koperasi Jasa Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kasuwari Pekalongan mengambil langkah strategis dalam meningkatkan kualitas Manajemen dengan mengirimkan dua delegasi terbaiknya untuk mengikuti Pelatihan Manajemen bagi Lembaga Keuangan Mikro di Jawa Tengah. Delegasi tersebut adalah Satrio Daksa Prayoga, yang menjabat sebagai Sekretaris Pengurus, dan M. Arif Kurniawan, Direktur Pengembangan dan Pemberdayaan.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini merupakan hasil kolaborasi antara German Sparkassenstiftung Indonesia (DSIK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah, dan Asosiasi Lembaga Keuangan Mikro Indonesia (Aslindo). Kegiatan ini terbagi menjadi dua batch: batch pertama dilaksanakan pada 3–4 Desember 2024 untuk area OJK Tegal dan Purwokerto, sedangkan batch kedua berlangsung pada 5–6 Desember 2024 untuk area OJK Jawa Tengah. Seluruh sesi pelatihan diselenggarakan di ruang pelatihan Kantor OJK Regional 3 Jateng DIY, Semarang.
Peningkatan Kapasitas dan Relevansi Program Pelatihan
Pelatihan ini merupakan bagian dari pilot project DSIK Indonesia yang berfokus pada pengembangan kapasitas Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Inisiatif ini bertujuan mendukung LKM dalam meningkatkan kemampuan manajerial sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya peningkatan kapasitas untuk keberlanjutan usaha.
Dengan pendekatan berbasis partisipasi, pelatihan ini memberikan ruang bagi para peserta untuk menyampaikan umpan balik yang akan digunakan DSIK Indonesia sebagai dasar dalam menyusun program pelatihan yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, LKM tidak hanya mampu menjalankan bisnis secara lebih profesional, tetapi juga dapat menjadi penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Sumarjono Kepala Kantor OJK Jateng DIY Regional 3 dalam sambutan sekaligus Membuka Acara Pelatihan ini.
Peran Delegasi Kasuwari Pekalongan
Satrio Daksa Prayoga dan M. Arif Kurniawan memiliki tugas strategis sebagai perwakilan Kasuwari Pekalongan dalam pelatihan ini. Kehadiran mereka tidak hanya mewakili LKMS, tetapi juga menunjukkan komitmen LKMS Kasuwari untuk terus belajar dan berinovasi dalam memberikan layanan keuangan syariah yang unggul.
“Kami melihat pelatihan ini sebagai kesempatan emas untuk memperdalam wawasan dan keterampilan manajemen. Ilmu yang kami peroleh akan kami aplikasikan untuk meningkatkan performa operasional Kasuwari sekaligus mendukung pengembangan ekonomi syariah di Pekalongan,” ujar Satrio Daksa Prayoga.
Sementara itu, M. Arif Kurniawan menambahkan, “Pelatihan ini memberikan kami perspektif baru mengenai pentingnya inovasi dalam pengelolaan Lembaga Keuangan Mikro. Kami bertekad untuk membawa dampak nyata setelah mengikuti program ini.”
Isi dan Manfaat Pelatihan
Pelatihan ini disampaikan oleh Michael Kuehl selaku Regional Coordinator German Sparkassenstiftung Indonesia and The Philippines, Massa selaku Training and Business Games Advisor DSIK dan Mirwan selaku Microfinance Lab, mencakup berbagai topik penting seperti:
- Penjelasan dan Tujuan Pelatihan, Latar Belakang dan Pentingnya Kredit Mikro untuk LKM,
- Siklus dan Karakteristik Usaha Mikro,
- Pengertian Kredit Mikro dan Study Kasus Pembuatan Produk Kredit Mikro,
- Metodologi Analisa Kredit Mikro (Pengenalan Kertas Kerja),
- Pengantar Manajemen (Tugas dan Fungsi Supervisor, Apa yang membuat seorang Supervisor bekerja secara efektif),
- Arah dan Strategi dalam Pengembangan Kredit Mikro,
- Prinsip-prinsip Keuangan Mikro,
- Aspek Pasar dan Pemasaran Lembaga Keuangan Mikro,
- Supervisi dan Kontrol terhadap Kinerja AO.
Dengan pendekatan interaktif, seluruh peserta didorong untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman, sehingga materi yang disampaikan dapat langsung dihubungkan dengan tantangan nyata yang dihadapi LKM di lapangan.
Harapan dan Langkah Lanjutan
Pelatihan ini menandai awal dari langkah besar dalam pengembangan kapasitas LKM di Indonesia. Melalui inisiatif ini, DSIK Indonesia berharap mampu menciptakan program pelatihan berkelanjutan yang relevan bagi berbagai tipe LKM di seluruh Indonesia.
Sebagai tindak lanjut, peserta pelatihan diharapkan mampu menjadi agen perubahan di lembaga masing-masing. Pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dapat diaplikasikan untuk menciptakan sistem keuangan mikro yang lebih inklusif dan berdaya saing.
“Kami percaya bahwa kolaborasi antara LKM, regulator, dan mitra internasional seperti DSIK adalah kunci untuk membangun ekosistem keuangan yang sehat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar M. Arif Kurniawan.
Komitmen Kasuwari Pekalongan
LKMS Kasuwari Pekalongan terus menunjukkan komitmen dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui berbagai inisiatif pelatihan dan pembelajaran. Keterlibatan ini dalam program pelatihan manajemen LKM menunjukkan keseriusan dalam mengadaptasi tantangan zaman dan memenuhi kebutuhan anggotanya.
Sebagai salah satu pelopor Lembaga Keuangan Syariah di Pekalongan, Kasuwari bertekad untuk terus menjadi mitra strategis dalam mendukung perekonomian lokal berbasis syariah.
“Melalui langkah ini, kami ingin menunjukkan bahwa LKMS Kasuwari tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai lembaga yang peduli terhadap pengembangan komunitas dan peningkatan kapasitas anggotanya,” tutup Satrio Daksa Prayoga.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, LKMS Kasuwari Pekalongan berharap dapat terus berkontribusi dalam membangun perekonomian syariah yang inklusif dan berkelanjutan di masa mendatang.